CNN Indonesia/Adhi Wicaksono | Jumat, 15/05/2020 09:39 WIB
Jakarta, CNN Indonesia — Pengusaha Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) bakal meningkatkan kapasitas produksinya meski permintaan tengah terganggu akibat pandemi virus corona (covid-19).
Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara (APBI) Hendra Sinadia mengatakan target produksi tujuh perusahaan pemegang lisensi PKP2B di tahun mencapai 340 juta ton atau 66,6 persen dari total produksi batu bara yang diestimasikan mencapai 510 juta ton.
Hal tersebut tak lepas dari persetujuan Kementerian ESDM terkait penambahan produksi pengusaha PKP2B sebesar 9,89 persen dari realisasi tahun lalu. Sementara kuota produksi batu bara pemegang Izin Usaha Pertambangan provinsi dipangkas hingga hampir 50 persen dari realisasi tahun lalu.
“Dari sisi suplai. saat ini masih berjalan normal dan tentunya perusahaan masih berusaha mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB),” ujar Hendra dalam webminar yang diselenggarakan Auriga Nusantara, Kamis (14/5).
APBI mencatat, produksi perusahaan PKP2B pada tahun 2018 mencapai 295,6 juta ton atau sekitar 53,18 persen dari total produksi batu bara nasional yang mencapai 557,78 ton.
Sementara pada 2019, jumlahnya produksinya meningkat menjadi 331,45 juta atau 54,33 persen dari total realisasi produksi batu bara sebesar 610,63 juta ton.
Persetujuan Kementerian ESDM kepada PKP2B untuk meningkatkan produksi juga terkait dengan realisasi pasokan untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) yang nyaris 100 persen.
“Ini menjadi tantangan saat covid-19 ini, bagaimana pengusaha batu bara mendorong pasokan kebutuhan dalam negeri,” jelasnya.