Medan, CNN Indonesia — Kementerian ESDM mencatat cadangan batu bara Indonesia per 19 Januari 2022 sebanyak 31,7 miliar ton. Data tersebut dihimpun dari Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM Lana Saria menyebut cadangan batu bara berkalori rendah atau kurang dari 5.100 kalori/gram sebesar 10,9 miliar ton. Lalu, kalori sedang atau 5.100 kalori/gram-6.100 kalori/gram sebanyak 18,8 miliar ton.
Kemudian, batu bara berkalori tinggi dengan kadar 6.100 kalori/gram-7.100 kalori/gram sebanyak 1,5 miliar ton.
“Batu bara berkalori sangat tinggi atau di atas 7.100 kalori/gram tidak begitu banyak, 0,6 miliar ton,” beber dia pada webinar Indef bertajuk Keekonomian Gasifikai Batu Bara, Kamis (7/4).
Selain cadangan, Lana juga menjabarkan catatan sumber daya batu bara untuk periode sama, dengan total 91,6 miliar ton.
Rinciannya, untuk kategori kalori rendah sebanyak 29,7 miliar ton, kalori sedang sebesar 51,9 miliar ton, kalori tinggi sebanyak 7,2 miliar ton, dan kalori sangat tinggi sebanyak 2,8 miliar ton.
“Sumber daya batu bara yang harus kita kelola sedemikian rupa penggunaannya, juga terjamin untuk pasokan dalam negeri dan juga dalam rangka investasi penerimaan negara untuk ekspor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lana menjabarkan pada tahun lalu realisasi produksi batu bara RI sebesar 614 juta ton atau 98,2 persen dari target 625 juta ton.
Dari total produksi itu, mayoritas diekspor dan hanya sekitar 21 persennya saja yang dipakai untuk kebutuhan dalam negeri. Ia mencatat bahwa hanya 133 juta ton saja yang dipakai untuk listrik dan kebutuhan non listrik RI.
“Di 2022 ini kebutuhan batu bara untuk kelistrikan dan non kelistrikan dalam negeri naik menjadi 165,7 juta ton,” tutupnya.
(wel/bir)