Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara kembali ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Pasar masih terus mencemaskan kondisi semakin merebaknya virus corona, yang dapat mempengaruhi permintaan dan pasokan batu bara China.
Virus corona memang masih terus menelan korban. Rilis data terbaru oleh John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah orang yang terjangkiti virus ini masih bertambah. Menurut data tersebut saat ini sudah ada 28.149 kasus di laporkan di 28 negara.
Kasus terbanyak di laporkan di China yang mencapai 27.907 dan sebanyak 242 kasus lainnya dilaporkan di berbagai negara di luar China. Jumlah korban meninggal pun semakin bertambah.
Sebanyak 565 orang dinyatakan meninggal dunia akibat virus ini. Dua kasus kematian di luar China juga dilaporkan. Satu kasus kematian dilaporkan di Hong Kong dan satu kasus kematian lain dilaporkan di Filipina.
Awalnya kasus merebaknya virus corona ini membuat harga batu bara anjlok tajam, mengingat kasus ini terjadi di saat China sedang libur tahun baru imlek. Libur panjang tahun baru biasanya aktivitas perdagangan sepi dan permintaan akan komoditas terutama batu bara jadi tertekan.
Dengan adanya kasus ini, libur China diperpanjang dan aktivitas ekonomi dan manufaktur China menjadi terganggu. Permintaan listrik dipastikan terkena dampaknya kala aktivitas manufaktur menjadi terbatas.
Saat permintaan listrik untuk aktivitas manufaktur menurun, maka permintaan batu bara sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik juga akan ikut turun. Inilah yang menyebabkan harga batu bara sempat anjlok.
Aktivitas pertambangan dan pengiriman komoditas pun ikut terkena dampaknya. Beberapa tambang ditutup, aktivitas pengiriman komoditas salah satunya batu bara dibatasi. China kini juga membatasi aktivitas pengiriman dengan truk melalui jalur darat sebagai salah satu upaya untuk membatasi penyebaran virus corona yang tengah terjadi, melansir Reuters.
Hal ini menyebabkan pasokan batu bara menjadi menipis. Saat libur usai, permintaan akan batu bara akan kembali naik. Menipisnya pasokan akibat pembatasan aktivitas pertambangan dan pengiriman komoditas ini sekarang yang menjadi sorotan dan kekhawatiran di pasar, sehingga harga batu bara kembali terangkat.
Kemarin (5/2/2020) harga batu bara kontrak acuan ICE Newcastle naik 2,52% ke level US$ 71,7/ton. Hal yang sama juga terjadi pada harga batu bara kontrak futures di Zhengzhou Commodity Exchange yang juga mengalami kenaikan.