Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan bahwa batu bara menjadi salah satu sumber energi yang cukup penting bagi Indonesia. Pasalnya, bukan hanya sebagai bahan baku untuk pembangkit listrik, batu bara juga menjadi salah satu sumber devisa.
Asisten Deputi Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Tubagus Nugraha mengakui bahwa negara saat ini sangat bergantung kepada batu bara lantaran komoditas ini telah menjadi salah satu sumber devisa. Namun di satu sisi, batu bara juga dibutuhkan sebagai sumber ketahanan energi nasional.
“Satu sisi memang kalau kita sebagai coal country itu ada dua hal yang harus kita perhatikan. Negara ini sangat bergantung kepada batubara akibat dia memang sebagai sumber devisa, dan satu lagi dia sebagai sumber energi begitu,” ujar Tubagus dalam acara Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Rabu (14/8/2024).
Menurut Tubagus jika merujuk pada tahun 2022 lalu, dimana pasokan batu bara untuk sejumlah pembangkit PLN pada saat itu sempat mengkhawatirkan, maka mekanisme ketahanan energi menjadi sangat krusial.
Adapun, krisis pasokan batu bara nasional sempat terjadi pada 2022 lantaran para penambang batu bara lebih memprioritaskan ekspor ketimbang memasok kebutuhan di dalam negeri karena harga jualnya lebih bagus.
Ia pun membeberkan setidaknya terdapat tiga persoalan yang saat ini menjadi fokus pemerintah pasca kejadian tersebut. Pertama tidak semua spesifikasi batu bara yang diproduksi oleh para penambang cocok digunakan untuk pembangkit listrik dalam negeri.
Kedua, terdapat disparitas harga antara harga dalam negeri dengan harga internasional. Ketiga mekanisme denda dan kompensasi yang selama ini diimplementasikan kurang cukup untuk kemudian membentuk sebuah kepatuhan yang berkelanjutan bagi para pelaku usaha.
“Nah ini concern-concern itu kemudian kita mencari solusi yang lebih tepat, lebih berkelanjutan, dan memang di satu sisi lebih fairness gitu, lebih berkeadilan, dan dari sisi beban fiskal pun jangan sampai ini menjadi tambahan beban fiskal bagi negara,” kata dia.
(pgr/pgr)