Jakarta, CNN Indonesia — PT PLN (Persero) fokus membeli batu bara langsung dari pemilik tambang dalam kontrak jangka panjang. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan beban operasional akibat kenaikan harga batu bara belakangan ini.
“Penting bagi PLN untuk bekerja sama langsung dengan para pemilik tambang demi memastikan ketersediaan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik PLN dalam jangka panjang,” kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi dalam keterangan resmi, Senin (23/8).
Agung mengungkapkan komoditas batu bara sepanjang enam bulan terakhir mengalami kelangkaan akibat berbagai faktor mulai dari cuaca, disparitas harga yang tinggi di pasar internasional hingga imbas pandemi covid-19.
Pada Senin (16/8) lalu, batu bara sempat menyentuh harga tertinggi mencapai US$163,40 per ton yang merupakan level tertinggi dengan harga rata-rata tahun ini, US$101,83 per ton.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sendiri menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Indonesia sebesar US$130,99 per ton pada Agustus 2021. Level tersebut merupakan harga batu bara tertinggi di Indonesia dalam satu dekade terakhir.
Faktor utama kenaikan harga batu bara adalah peningkatan permintaan dari China. Sementara, produksi batu bara China turun dan pemerintahnya masih melarang impor batu bara dari Australia.
Melihat kenaikan batu bara, perusahaan setrum negara ini berinisiatif untuk mengamankan pasokan batu bara, seperti menyiapkan digitalisasi, early warning system, integrated system, dan kerja sama yang intensif antara perseroan dengan Kementerian ESDM.
Selain itu, perseroan juga melakukan implementasi alternatif pasokan melalui pembelian batu bara di pasar spot, optimasi distribusi pasokan, dan perbaikan pengelolaan logistik termasuk penjadwalan pengiriman.
Menurut Agung, kerja sama langsung dengan penambang memiliki keuntungan dari aspek kepastian produksi dan volume pasokan. Sesuai saran pemerintah, lanjut dia, kontrak pembelian batu bara dibuat secara jangka panjang dengan dasar harga yang dinilai setiap tahun.
“Untuk memastikan security of supply, perikatan jangka panjang dengan pemilik tambang yang memiliki spesifikasi sesuai kebutuhan PLN dan jumlah cadangannya besar adalah opsi terbaik,” ujarnya.
(sfr/agt)