Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten pertambangan duo grup Salim dan Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) sedang mengkaji calon mitra baru untuk menggantikan Air Products dalam penggarapan proyek hilirisasi batubara. Hal ini diungkapkan oleh Direktur dan Sekretaris BUMI Dileep Srivastava saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (5/4/2023).
“Pilihan lain tersedia untuk kemitraan proyek hilir, kami sedang melanjutkan diskusi untuk inii,” katanya.
Saat ini, pihaknya belum bisa memberikan kepastian terkait mitra baru. Dileep mengatakan mitra pengganti yang baru dapat diumumkan ketika proses diskusi sudah berjalan lebih lanjut.
Seperti diketahui, sebelumnya mitra dari anak usaha BUMI PT Kaltim Prima Coal, yakni Air Products telah mengundurkan diri dari proyek fasilitas pengolahan batubara menjadi metanol di Bengalon, Kalimantan Timur.
Dalam proyek tersebut, KPC bekerja sama dengan Ithaca Group dan Air Products. KPC berperan sebagai penyedia batubara untuk fasilitas gasifikasi tersebut.
KPC harus menyediakan kebutuhan batubara untuk proyek hilirisasi ini sekitar 5 juta ton hingga 6,5 juta ton per tahun dengan kualitas GAR 4.200 Kcal per kg. Nantinya, pabrik itu dirancang bisa menghasilkan 1,8 juta ton per tahun metanol.
Sedangkan anak usaha BUMI lainnya, PT Arutmin Indonesia akan membesut proyek gasifikasi batubara menjadi metanol di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Diperkirakan, proyek gasifikasi ini akan mampu memproduksi 2,8 juta ton metanol per tahun dengan mengolah input batubara 3.700 Kcal per kg sebesar 6 juta ton per tahun.
(ayh)